Rabu, 08 Desember 2010

Profesor fotografi pasang kamera sebagai implan di kepala

 
Seorang asisten profesor fotografi Wafaa Bilal asal New York University berencana memasang kamera sebagai implan di bagian belakang kepalanya. Pemasangan implan ini merupakan bagian dari proyek yang dicetus oleh sebuah museum baru di Qatar.

Operasi pemasangan kamera akan dilakukan minggu depan. Bilal akan "mengenakan" kamera tersebut selama satu tahun dan tetap melakukan aktivitasnya seperti biasa. Kamera di belakang kepala tersebut akan mengambil gambar satu kali setiap satu menit. Gambar yang diambil akan ditayangkan langsung di Mathaf: Arab Museum of Modern Art yang berlokasi di Qatar.

Karya seni yang disebut "The 3rd I" ini, seperti disebutkan oleh juru bicara museum, merupakan komentar terhadap "ketidakmampuan untuk mengakses waktu dan ketidakmampuan untuk menangkap memori dan pengalaman".

Saat ini, proyek "mata ketiga" sedang mengalami masalah privasi karena mungkin mengekspos murid-murid Bilal. Saat ini, universitas tengah berusaha mengatasi isu privasi yang mengemuka. 

Sumber: Popsci

Katalis ramah lingkungan pengubah gas rumah kaca jadi bensin

Sebuah terobosan terbaru diklaim berhasil membuat katalis untuk mengubah gas rumah kaca menjadi bahan bakar dan tetap ramah lingkungan. Upaya ini menjawab kritik upaya pengubahan karbon dioksida yang selalu memerlukan banyak energi.

Carbon Sciences Inc. mengumumkan kalau mereka berhasil membuat katalis murah dan ramah lingkungan untuk pengembangan teknologi pengubah karbon dioksida menjadi bahan bakar portabel, seperti bensin dan solar. Dengan demikian, ketergantungan terhadap minyak bumi untuk membuat bahan bakar dapat dikurangi.

Pada Agustus lembaga tersebut berhasil membuat katalis mentah dam uji coba terhadap katalis ini pun dilakukan. “Kami telah melakukan uji coba katalis itu dan hasilnya seperti yang sudah direncanakan. Hasil tes laboratorium menunjukkan sebuah langkah penting dalam upaya pembuatan bahan bakar tanpa minyak mentah,” kata Kepala Eksekutif Carbon Sciences Inc. Byron Elton.

Carbon Sciences Inc. berusaha mengembangkan teknologi dengan metode gas ke cair (gas to liquid/GTL) untuk mengubah karbon dioksida menjadi bensin. Tantangan utama dalah aktivasi yang stabil untuk karbon dioksida dan molekul metana. Reaksi GTL diatur melalui suhu, konsentrasi, tekanan, dan waktu kontak. Katalis tersebutlah yang mempercepat reaksi GTL.

Kepala Bagian Teknologi Carbon Sciences Inc. Dr. Naveed Aslam menyebutkan, “Fitur kunci adalah efisiensi konversi dan umur panjang katalis. Efisiensi konversi berarti modal yang kecil untuk memproduksi bahan bakar. Umur panjang berarti tidak perlu sering dimatikan untuk perawatan dan pembersihan katalis. Tidak seperti katalis yang sebelumnya, katalis ini didesain menggunakan baja biasa yang mudah didapat dan murah.”

GTL yang dikembangkan lembaga ini menggunakan sumber dari ladang gas alam, sampah, ganggang, dan biomassa lainnya, sehingga ramah lingkungan.

Sejak awal 2000an, ilmuwan terus berupaya mengembangkan teknologi untuk mengurangi terlepasnya gas-gas rumah kaca, seperti karbon dioksida, ke udara, seperti karbon dioksida. Terobosan yang dilakukan antara lain adalah membuat penangkap dan penyimpan karbon (Carbon Capture and Storage/CCS).

Dengan alat ini karbon yang dilepaskan oleh proses pembakaran di pabrik-pabrik dapat ditangkap, disimpan, dan mungkin juga dilepaskan dengan aman ke dalam tanah. Namun, pemasangan CCS ternyata malah meningkatkan penggunaan bahan bakar untuk pembangkit berbahan bakar fosil atau batu bara hingga 40 persen. Untuk mengatasi masalah yang dihasilkan CCS, kali ini ilmuwan mencoba kembangkan GTL.

Masa depan biologi sel punca

Masa depan biologi sel punca
humansfuture.org
 
Bulan ini, sekelompok ilmuwan berhasil mengubah sel kulit ke tahap awal sel darah. Meskipun baru mencapai tahap awal, kemajuan ini penting. Selama ini pengubahan sebuah sel menjadi sel lain tidak dapat dilakukan secara langsung, tapi harus membentuk sel punca terlebih dulu.

“Saya pikir ini adalah masa depan biologi sel punca,” kata John Gearhart dari University of Pennsylvania, salah satu dari banyak peneliti yang mencoba melakukan pendekatan langsung ini.

Sel punca yang disebut juga sel induk atau sel batang, merupakan sel yang belum berdiferensiasi dan berpotensi berkembang menjadi banyak sel yang ada dalam tubuh. Sel punca berfungsi dalam perbaikan dan mengganti sel-sel tubuh yang rusak.

Pada 2007, para peneliti berhasil membuat sel kulit kembali ke keadaan yang mirip sel punca embrio. Dengan demikian, ada potensi mengubah suatu sel kembali ke sel punca dan kemudian mengubahnya lagi untuk mendapatkan sel khusus yang diinginkan.

Penelitian itu terus dikembangkan untuk mendapatkan metode yang lebih efisien dan lebih mudah. Selain itu, kekurangan metode ini adalah sel yang terbentuk tidak sepenuhnya matang. Gearhart mencontohkan sel otot jantung yang dikembangkan dari sel punca tidak sepenuhnya matang.

Kemudian, pengubahan sel secara langsung dikembangkan. Rahasia transformasi langsung ini adalah bahwa semua sel dalam tubuh membawa kode DNA yang sama. Tapi, tidak semua gen aktif pada saat yang sama. Identitas sebuah sel tergantung pada jajaran gen yang aktif. Jadi untuk mengubah sebuah sel, ilmuwan mengganti kombinasi dengan memasukkan sinyal untuk mengaktifkan gen tertentu.

“Ini adalah sesuatu yang hebat karena mudah dilakukan. Orang bisa mencoba kombinasi yang berbeda atas sinyal kimia untuk melihat apakah mereka bisa sukses,” ujar Gearhart.

“Ada banyak percobaan yang gagal. Banyak orang hanya coba-coba, dan itu tidak efisien. Namun, dapat menciptakan terobosan,” tambah George Daley dari Children's Hospital Boston dan Harvard Stem Cell Institute.

Perkembangan ini hanyalah awal dari tantangan-tantangan berikutnya. Ilmuwan masih mempertanyakan apakah teknik tersebut dapat diandalkan untuk memproduksi sel yang normal. Mereka khawatir sel itu masih mempertahankan identitas aslinya yang tersembunyi sehingga dapat menimbulkan masalah di kemudian hari. Ilmuwan juga masih belum yakin dengan keamanan transplantasi sel ini terhadap pasien.

Sumber: Associated Press